Pamor Liga Jerman alias Bundesliga boleh di bawah Inggris, Spanyol dan Italia. Akan tetapi mereka mendapatkan sponsorship di baju mereka lebih besar daripada tiga kompetisi top Eroa lainnya itu.
Berdasarkan laporan sebuah konsultan olahraga StageUp, pendapatan dari sponsor di kaus klub sepakbola di lima liga top Eropa musim ini mengalami penurunan 2,6 persen menjadi 365 juta euro (sekitar Rp 4,4 triliun).
Meski demikian, penurunan revenue itu masih lebih rendah dibanding belanja dari corporate communication yang turun sampai dua digit. Demikian dikutip dari Reuters, Rabu (21/4/2010).
"Meskipun masih dalam krisis finansial global, tapi sponsorship kaus di lima divisi top Eropa tetap merupakan daya tarik yang besar untuk para investor," demikian pernyataan StageUp.
Salah satu hal yang diyakini menarik minat para sponsor itu adalah karena ekspos tim-tim sepakbola di era media massa saat ini semakin besar dan panjang durasinya khususnya di media-media elektronik.
Klub-klub Bundesliga secara umum menghasilkan rata-rata 6,3 juta euro dari sponsorship kaus, naik 5 persen dari musim sebelumnya. Hal ini merupakan kontradiksi dari Liga Inggris yang malah turun 10 persen menjadi 4,8 juta euro.
"Bundesliga tetap di puncak … Utamanya yang disyukuri adalah kontrak menguntungkan dari Bayern Munich, Schalke 04, dan Borussia Dortmund."
Perusahaan yang sedang menjadi primadona sponsor kaus klub-klub Eropa adalah perusahaan judi (taruhan) dan energi.
Sektor energi, misalnya, total investasinya di empat klub Bundesliga musim ini mencapai 33,8 juta euro. Bayern Munich adalah yang menerima keuntungan sangat besar berkat perpanjangan kontrak mereka dengan perusahan telekomunikasi Jerman, T-Mobile.
Sektor taruhan, meskipun dilarang memasang logonya di kaus klub-klub Jerman, secara umum meningkat peranannya di lebih dari sepertiga klub-klub Eropa.
Sementara itu Premier League menderita karena krisis finansial. Akan tetapi, diperkirakan mereka bisa bangkit setelah beberapa klub elit seperti Manchester United dan Chelsea tetap memperoleh deal-deal yang semakin menguntungkan.
MU -- penghasil terbesar kedua setelah Bayern -- mendapat kontrak sponsorship kaus berdurasi empat tahun dari broker asuransi asal AS, Aon Corp, yang nilainya dilaporkan mencapai 23 juta euro (Rp 277 miliar) per tahun.
Seri A tetap di urutan ketiga, di mana cuma Juventus, AC Milan dan Inter Milan yang mengalami kenaikan pendapatan dari sektor ini.
Milan ditaksir bakal masuk posisi lima besar musim depan, setelah mereka berganti sponsor di kausnya dari perusahaan judi Bwin dengan maskapai penerbangan Dubai, Emirates, yang berinvestasi 60 juta euro (Rp 724 miliar) untuk empat tahun.
Liga Spanyol ada di urutan keempat namun dengan persentase kenaikan pendapatan terbesar. Liga Prancis menyusul di peringkat lima daftar tersebut.
industri sepakbola semakin maju, bukan monopoli liga inggris saja... kunjung balik bro
thank's atok. pasti... dtggu!!!