Birmingham City jadi klub ke-10 Premier League yang dimiliki pengusaha asing. Bermodal uang belanja 80 juta poundsterling, ambisi besar pun dikobarkan untuk mengalahkan MU dan Chelsea di pasar Asia.
Beberapa pekan lalu Birmingham berpindah tangan dari pemilik sebelumnya kepada pengusaha asal Hong Kong bernama Carson Yeung. Demi memajukan klub promosi tersebut, Yeung menjanjikan dana belanja besar di dua bursa transfer mendatang.
Diberitakan Guardian, Yeung akan menggelontorkan dana hingga 80 juta poundsterling dalam setahun ke depan. Sebanyak 40 juta poundsterling akan dibelanjakan di musim dingin, sementara setengah sisanya akan digunakan untuk memperkuat skuad jelang bergulirnya musim 2010/2011.
"Uang sebanyak 40 juta poundsterling di Januari adalah komitmen saya buat fans Birmingham. Kami sudah memutuskan untuk mengeluarkan uang demi mendatangkan pemain. Uangnya sudah disiapkan dan tersedia. Prioritas kami saat ini adalah bertahan di Premier League. Musim depan kami akan menanamkan 40 juta poundsterling lagi yang akan membuat tim ini makin kuat," janji Yeung.
Meski target sementaranya cuma menghindari degradasi, Yeung, yang bergerak dibidang usaha investasi, hiburan serta pakaian olahraga, punya ambisi besar. Sebagai penduduk lokal, dia ingin mengalahkan dominasi Manchester United dan Chelsea yang kini menguasai pasar China.
Guardian menyebut kalau Yeung terispirasi dari kisah sukses Yao Ming yang sudah beberapa musim ini ikut mempopulerkan basket di China setelah dia berkiprah di NBA. Raksasa setinggi 2,29 meter yang kini membela Houston Rockets itu mendatangkan keuntungan hingga 1,5 miliar poundsterling buat China setiap tahunnya.
"China adalah pasar yang besar. Tapi karena kami memiliki bisnis di China, kami harus melakukan kontak untuk bisa menjual (merek) Birmingham. Kami akan lebih populer dibanding Manchester United dan Chelsea," pungkas Yeung.
Comments :
0 komentar to “Liga Inggris 2009/2010 | Ambisi Bos Baru Birmingham”
Posting Komentar
"Budayakan Berkomentar Setelah Membaca dan Tolong Jangan Menaruh SPAM, Terima Kasih"